Sunday, June 12, 2011

Memahami tentang Syirik (Macam macam jenis syirik dan bahanya)

Syirik artinya menyekutukan Allah SWT dalam beribadah dg salah satu diantara makhluk-Nya.

SEBAB-SEBAB SYIRIK2

      Pengagungan, pemuliaan & penghormatan yg berlebihan. Pengagungan dalam syariat Islam ada 2 macam:

#

      Pengagungan yg sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobii), seperti anak kepada ayahnya (QS 17/23-24), terhadap nabi & rasul as (QS 4/64, 24/63, 49/2-3).

      Pengagungan yg berlebihan & sampai pd tingkat taqdis (pengkultusan) kepada siapapun adalah terlarang, walaupun terhadap nabi as (QS 3/144), malaikat (QS 43/19), jin (QS 37/158-159), ulama & orang shalih (QS 71/21-23), benda-benda langit (QS 41/37).

      Bersandar kepada sesuatu yg dapat diketahui oleh panca indera saja & meremehkan yg diluar panca indera (QS 2/55, 7/138, 20/87-88).

      Mengutamakan hawa nafsu (QS 31/21, 19/59, 28/50, 25/43, 3/14).

      Bersikap sombong (QS 43/51-52, 40/56, 2/258).

      Ridha pd para pimpinan yg menindas manusia & tdk berhukum kepada hukum Allah SWT & rasul-Nya (QS 5/44-47, 7/65-66, 7/73-76, 34/31-33).

BENTUK-BENTUK SYIRIK2

Syirik dalam al-Qur’an & as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yg sangat banyak bentuknya, diantaranya:

      Meyakini bahwa ada yg memiliki kekuatan / dapat memberi manfaat & madharat selain Allah SWT (QS 2/102).

      Mendekatkan diri dg memuja kepada sesuatu dg keyakinan bahwa dg sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT (QS 39/3).

      Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, / jin utk memudahkan urusannya (QS 10/18, 72/6).

      Cinta (mahabbah) & loyalitas (wala) yg salah. Cinta & loyalitas hanya boleh diarahkan kepada Allah SWT, Rasul SAW & orang-orang yg beriman & bertakwa & tdk boleh diarahkan kepada: Orang-orang yg menentang agama Allah SWT (QS 58/22) & orang-orang yg mengejek hukum-hukum Allah SWT (QS 5/57). Jika ia mencintai sesuatu yg dilarang oleh Allah SWT / karena lebih mencintai sesuatu sehingga ia berani melanggar hukum Allah maka ia telah syirik (QS 2/165, 9/24).

      Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT / menghalalkan yg haram & mengharamkan yg halal (QS 9/31, 16/35, 42/21, 4/65).

      Sihir (QS 10/81). Dari Bujalah bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat kepada para gubernurnya utk menghukum mati para tukang sihir.

      Perdukunan (QS 6/59, 27/65). Barangsiapa yg mendatangi dukun & membenarkan apa yg dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yg diturunkan kepada Muhammad. (HR Abu Daud)

      Bersumpah dg selain Allah: “Barangsiapa bersumpah dg selain Allah, maka ia telah syirik. ” (HR Tirmidzi).

      Menggantungkan jimat yg isinya selain ayat al-Qur’an. Barangsiapa menggantungkan jimat (tamimah) maka ia telah syirik. (HR Ahmad); Jika berupa ayat al-Quran, maka ada yg membolehkan & ada yg melarang.

      Mantera & jampi-jampi. Sesungguhnya bermantera (ar-ruqa), & jimat (tamaim) & pekasih/pelet (at-tiwalah) adalah syirik. (HR Ibnu Majah)

      Menyembelih utk selain Allah. Bersabda nabi SAW: Ada seorang yg masuk naar karena lalat & seorang lainnya yg masuk jannah karena lalat. Maka para sahabat ra bertanya: Bagaimana bisa begitu wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Dua orang lelaki lewat pd suatu kaum yg memiliki berhala yg tdk boleh dilewati tanpa berkorban sesuatu. Maka kaum itu berkata kepada lelaki yg pertama: Sembelihlah kurban! Jawab lelaki tersebut: Aku tdk punya sesuatu utk dikorbankan. Maka kata kaum tersebut: Berkurbanlah walau hanya dg seekor lalat! Maka lelaki itu melakukannya & ia bisa lewat dg selamat, tetapi ia masuk naar. Maka hal yg sama terjadi pd lelaki yg kedua, saat diminta berkurban ia menjawab: Aku tdk akan berkurban kepada sesuatu pun selain Allah ‘Azza wa Jalla, maka lelaki yg kedua ini dipenggal kepalanya oleh mereka & ia masuk jannah. (HR Ahmad)

      Merasa sial karena sesuatu apapun: Kata nabi SAW: Barangsiapa yg tdk jadi melakukan sesuatu karena merasa sial, maka ia telah syirik. Maka para sahabat ra bertanya: Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Katakanlah : Allahumma la khaira illa khairaka wala thiyara illa thiyaraka wala ilaha ghairaka. (HR Ahmad)

      Syirik kecil yaitu riya (QS 18/110): Merasa senang saat orang lain melihat perbuatan baiknya & menambahinya, & merasa malas saat tak ada yg melihatnya & menguranginya. Kata nabi SAW: Yang paling aku takutkan terjadi atas kalian adalah syirik kecil, maka kata para sahabat ra: Apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah? Jawab nabi SAW: Riya. (HR Ahmad & Abu Daud)

DAMPAK SYIRIK2

      Memadamkan cahaya fithrah yg bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yg suci, maka orangtua, lingkungan & hawa nafsunyalah yg memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yg lurus (QS 30/30).

      Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yg bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh mengangkat ke langit & melihat ke alam malakut. Maka jiwa yg melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan & kehinaan (QS 22/31).

      Menghilangkan sifat ‘izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah SWT yg rendah & hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya & orang beriman (QS 63/8). Seorang yg berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan & takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yg rendah & hina (QS 22/73).

      Menggugurkan semua amal baik (QS 39/65). Dosa yg paling besar & paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yg paling mendasar & aspek ketuhanan yg paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan ke-Maha Esa-an Allah SWT dari segala sekutu & tandingan.

      Kekal & abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun paling berat yaitu kekal di naar, & tdk mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah SWT, padahal Ia adalah yg Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yg memang tdk dapat & tdk boleh dimaafkan).

Allaahumma innaa nauudzu bika min an nusyrika bika syaian nalamuh wa nas taghfiruka limaa laa nalamuh

No comments:

Post a Comment